BISMILLAH ( Dengan nama ALLAH )
Setiap
pekerjaan yang baik, hendaklah dimulai dengan menyebut asma Allah, untuk mendapat berkat dan pertolongan
rahmat Allah sehingga dapat selesai dengan sempurna dan baik. Juga
untuk menyedari kembali sebagai makhluk Allah, bahawa segalanya
bergantung kepada rahmat kurnia Allah. Hidup, mati dan daya upaya
kita melakukan sesuatu semata-semata terserah kepada rahmat kurnia Allah.
AR-RAHMAN AR-RAHIM (Yang Maha Pemurah Yang Maha Pengasih)
Al-Rahman
bererti kasih sayang Allah yang Allah berikan kepada seluruh alam ini,
meliputi bumi, langit, tumbuh-tumbuhan, haiwan dan manusia. Allah berfirman: Dan rahmat-Ku meliputi
tiap-tiap sesuatu; maka Aku akan menentukannya bagi orang-orang yang
bertakwa dan yang memberi zakat, serta orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami. [al-A’raf 7:156]
Rahmat Allah yang meliputi tiap-tiap sesuatu diperincikan oleh Rasulullah saw sebagai berikut: "Sesungguhnya
Allah memiliki 100 rahmat. Dari seratus rahmat
tersebut, hanya satu yang diturunkan Allah kepada jin, manusia, haiwan jinak dan buas. Dengan rahmat tersebut mereka saling mengasihi dan
menyayangi, dan dengan rahmat itu pula binatang buas
dapat menyayangi anaknya. Adapun 99 rahmat
Allah yang lain, maka hal itu ditangguhkan Allah, kerana Allah hanya
akan memberikannya kepada para hamba-Nya yang soleh pada
hari kiamat kelak". [Sahih Muslim: 4944]
Al-Rahim pula adalah kasih sayang Allah yang lebih khusus dan halus kepada orang-orang beriman yang dipilih-Nya. Perumpamaan al-Rahman
dan al-Rahim ialah seperti seorang ibu. Secara umum seorang
ibu akan menyayangi suaminya, ibubapa, adik beradik, saudara-mara dan
rakan-rakannya. Namun kasih sayang seorang ibu kepada
anaknya adalah lebih khusus dan halus, kerana anak tersebut
dikandung dalam rahimnya selama sembilan bulan.
Firman Allah: "Al-Rahman ala al-'arsyi istawa", untuk
menunjukkan bahawa rahmat Allah meliputi (memenuhi) seluruh Arsy.
Dan
firman Allah: "Wa kana bi al-mukminina rahima" (Dan terhadap kaum
mukminin sangat belas kasihan).
(1) Mencari Rahmat Allah.
- Membaca, menghayati, dan mempraktikkan al-Quran. Ini berdasarkan firman-Nya: "Dan ini sebuah Kitab (al-Quran) yang Kami turunkan, yang ada berkatnya (banyak manfaatnya). Oleh itu, hendaklah kamu menurutinya dan bertakwalah (kepada Allah), mudah-mudahan kamu beroleh rahmat". [al-An’aam 6:155]
- Mendirikan sembahyang, berzakat serta membaca hadis-hadis Rasulullah saw dan mentaatinya, sebagaimana firman Allah: "Dan dirikanlah kamu akan sembahyang serta berilah zakat dan taatlah kamu kepada Rasulullah; supaya kamu beroleh rahmat." [al-Nur 24:56]
- Membaca, menghayati, dan mempraktikkan al-Quran. Ini berdasarkan firman-Nya: "Dan ini sebuah Kitab (al-Quran) yang Kami turunkan, yang ada berkatnya (banyak manfaatnya). Oleh itu, hendaklah kamu menurutinya dan bertakwalah (kepada Allah), mudah-mudahan kamu beroleh rahmat". [al-An’aam 6:155]
- Mendirikan sembahyang, berzakat serta membaca hadis-hadis Rasulullah saw dan mentaatinya, sebagaimana firman Allah: "Dan dirikanlah kamu akan sembahyang serta berilah zakat dan taatlah kamu kepada Rasulullah; supaya kamu beroleh rahmat." [al-Nur 24:56]
- Banyak meminta ampun kepada Allah, dengan banyak beristighfar kepada-Nya. Allah menyatakan:
"Alangkah baiknya kalau kamu memohon ampun kepada Allah supaya kamu diberi rahmat." [al-Naml 27:46]
- Menjaga hubungan dua hala sesama manusia, haiwan,
tumbuh-tumbuhan dan alam. Dalam erti kata lain, hendaklah berbuat
baik kepada semua kerana Allah berfirman: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik
(muhsinin)". [al-A’raf 7:56]
(2) Tidak Putus Asa Dengan Rahmat
Ketika Allah
menetapkan penciptaan makhluk, Dia menulis di dalam KitabNya yang
berada di sisiNya di atas Arasy (yang isinya): “Sesungguhnya rahmatKu
mengalahkan kemurkaanKu”.
[Shahih al-Bukhari, no: 2955]
Allah berfirman: Katakanlah:“Wahai
hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri
(dengan perbuatan-perbuatan
maksiat), janganlah kamu berputus asa daripada Rahmat Allah,
kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dialah
jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani. [al-Zumar 39:53]
(3) Di Sebalik Bismillah
Tujuan membaca Bismillah adalah untuk menunjukkan bahawa konsep
penyertaan qudrah Allah yang menyebabkan qudrat kita terlaksana. Betapa
lemahnya kita sehingga setiap perilaku kita sebenarnya adalah daripada
qudrah Allah yang maha berkuasa. Disebabkan itulah kita disarankan oleh
jumhur ulama' untuk memulakan sesuatu tugasan dengan Bismillah. Sewaktu
zaman jahiliyyah, kebanyakkan Quraisy menyertakan perilaku dan sumpah
mereka atas nama Hubal, Latta dan Uzza serta Sya'biy sebagai
tanda kebanggaan mereka pada tuhan sesat mereka. Islam memberi
alternatif kepada umat Islam yang juga ingin mengizahkan Tuhan mereka
dengan adanya Bismillah pada setiap surah kecuali surah al-Taubah. Namun
dalam perilaku jahat, kita dilarang membacakan kalimah ini. Kepada
sesiapa yang membaca Bismillah semasa membuat kemungkaran dengan tujuan
menghina dan mencerca ayat suci maka tiada syak kufurnya itu.
Ulama' usuluddin tradisional berkata keseluruhan intipati al-Quran
terpada pada al-Fatihah. Kekuatan al-Fatihah pula terletak pada ayat
Bismillah. Kekuatan ayat ini ialah pada huruf ba' (ب). Huruf ini membawa
maksud dengan, pengiringan dan maksud kebersamaan pembacaan al-Quran
dan perilaku dengan Nama Allah.
(4) Rahsia Basmalah.
- Mendapat rahmat dan kasih sayang Allah
- Benteng daripada gangguan syaitan.
Perhatikan tunjuk ajar Rasulullah berikut ini: "Apabila seorang itu memasuki rumahnya dan mengingati Allah (dengan membaca Basmalah) ketika memasukinya dan ketika ingin makan, berkatalah syaitan (kepada golongannya): “Kalian tidak memiliki tempat untuk bermalam dan tidak juga makanan malam." [Shahih Muslim: 2018]
Rasulullah saw juga bersabda: "Dan kuncilah pintu-pintu kalian dan sebutlah nama Allah (dengan membaca Basmalah) kerana sesungguhnya syaitan tidak dapat membuka pintu-pintu yang dikunci (dengan menyebut Basmalah). Ikatlah kantong-kantong air kalian dan sebutlah nama Allah (Basmalah), tutuplah bekas-bekas makanan kalian dan sebutlah nama Allah (basmalah), walaupun (tutupan) itu sekadar meletakkan sesuatu di atasnya dan matikanlah lampu-lampu pelita kalian." [Shahih Muslim: 2012]
- Benteng daripada gangguan syaitan.
Perhatikan tunjuk ajar Rasulullah berikut ini: "Apabila seorang itu memasuki rumahnya dan mengingati Allah (dengan membaca Basmalah) ketika memasukinya dan ketika ingin makan, berkatalah syaitan (kepada golongannya): “Kalian tidak memiliki tempat untuk bermalam dan tidak juga makanan malam." [Shahih Muslim: 2018]
Rasulullah saw juga bersabda: "Dan kuncilah pintu-pintu kalian dan sebutlah nama Allah (dengan membaca Basmalah) kerana sesungguhnya syaitan tidak dapat membuka pintu-pintu yang dikunci (dengan menyebut Basmalah). Ikatlah kantong-kantong air kalian dan sebutlah nama Allah (Basmalah), tutuplah bekas-bekas makanan kalian dan sebutlah nama Allah (basmalah), walaupun (tutupan) itu sekadar meletakkan sesuatu di atasnya dan matikanlah lampu-lampu pelita kalian." [Shahih Muslim: 2012]
Mungkin ada yang bertanya, bagaimana
mungkin syaitan membuka pintu rumah? Jawapannya, syaitan membuka pintu
rumah dengan cara menghasut orang jahat atau pencuri
untuk cuba memasuki rumah yang pintunya ditutup tanpa Basmalah. Demikian juga, makanan serta minuman yang ditutup dengan Basmalah tidak akan diganggu oleh syaitan, khasnya syaitan
yang diutus oleh tukang sihir untuk menyakiti seseorang.
No comments:
Post a Comment